Langsung ke konten utama

Makan Suki Asyik di Zushioda

Jalan-jalan ke Kota Palembang emang asyik nih. Apalagi berburu kuliner bersama teman-tema, nongkrong cantik sambil mengobrol ria. Penulis sudah beberapa kali ini mengunjungi tempat makan suki dan mie khas Jepang di kawasan Kamboja, Palembang. Yaps, yang deket Stadion Kamboja yang terkenal itu loh! Cukup berjarak 200 meter dari pusat jalan raya Palembang, Jln. Jend. Sudirman. Zushioda adalah tempat makan ala Jepang yang berada diantara tempat makan lainnya. Strategis dan dekat dengan hotel Reddorz juga. Dari jalan depan SMA N 3 Palembang, Zushioda letaknya di sebelah kiri.

Zushioda memiliki 2 lantai untuk para pengunjung makan. Lantai pertama berisi meja dan kursi, juga kasir. Ada juga suasana outdoor nih bagi kamu yang lebih suka makan diluar. Naik lantai 2 ada juga beberapa tempat makan lesehan dan corak dinding yang instagramable buat foto. Hihi.

Suasana di lantai 2

Menu makanan yang disediakan dari restoran ini ada bermacam-macam dan bisa memilih apakah ingin memasak dengan kuah atau dibakar. Setiap meja disediakan kompor untuk pengunjung yang ingin memasak sendiri. Selain itu, juga disediakan bubuk cabe dan bumbu pelengkap lainnya. Bagai yang ingin hemat, tersedia juga paket yang harganya lebih murah dari harga per satuan porsi.

Menikmati masak-masak bersama teman

Untuk parkir, jangan ambil pusing. Kendaraan roda dua bisa diparkir tepat didepan Zoshioda dan kendaraan roda empat diparkir disamping Zoshioda, tepatnya di halaman Pasar Kamboja, yang cukup menampung mobil. Nah, bagaimana nih? Tertarik ingin pergi dan icip icip makan disini? Jangan lupa ajak keluarga atau temanmu ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan