Langsung ke konten utama

Global Peace Volunteer 1.24 - Day 2

Setelah kita berisitirahat di waktu malam. Maka jam 5 pagi udah bangun dan melaksanakan perintah Allah. Yang mau mandi, ya silahkan. Kita ada Cerativity Sport Game jam 6 lanjut jam 7 breakfast. Jam 9 ada materi mengenai Apa itu "One Family Under God", aktualisasinya dalam kehidupan dan perannya. Dibawakan oleh Miss Yor Ching dan dilanjutkan dengan sesi pertanyaan. Lalu kita per kelompok, kelompok saya dengan nama Teletubies berbicara dan membuat beberapa kata dikertas karton untuk memberikan apa itu One Family Under God kepada khalayak ramai dan masyarakat Indonesia bahwa kita sama, makhluk Tuhan yang hidup bersama di muka bumi dan semua akan mati jika tiba ajalnya. Manusia dengan beragam agama di dunia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain, kita "Satu Keluarga yangBerketuhanan".
Nah, lanjut kita nonton, yeheeee...! Ryan's Well Video keren beuds dah.
Matahari teoat diatas kepala, kita makan siang. Eh tapi di bogor sang surya malu-malu menampakkan senyumannya, hujan mulu sih hehe.
Setelah makan, kita ada sesi True Love, masih dibawakan oleh Miss Yor Ching dengan bahasa inggrisnya, right? Disini nih, banyak teman2 GPV Camp yang nanya. Ceileee, giliran tentang cinta aja banyak yang antusias dan penasaran :D
Lalu peserta dikasih break time, buat yang mau kopi, teh, susu, tinggal bikin aja ndere wkwk Setelah itu kita ada sesi materi Core Values = 1. Teamwork; 2. Take Ownership; 3. Big Dream; and 4. Living for Others.
Sore hari kita persiapan untuk drama di malam minggu, ciye yang para jombloh ketahuan dehh. Drama kelompok kita dapet tema Take Ownership yang diperani oleh gue, haji, rusdi dan kak novi.
Tertawa, ngakak, terbahak, menohok, gilak! Dramanya lucu dan gokil abiezzz.
Dan hari kedua ditutup dengan sesi Heart to Heart, curhat2an dengan pasangan masing2, bukan cowok-cewek ya, tetapi sesama muhrim.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan