Langsung ke konten utama

Serunya Berkelana ke Air Terjun Temam, Lubuk Linggau!

(view of Temam Waterfall)

Siapa bilang destinasi wisata alam di Provinsi Sumatera Selatan hanya itu-itu saja? Berjarak sekitar 297 km dari kota Palembang, kamu bisa bermain dan berenang di air terjun ini. Terletak di Kota Lubuk Linggau dan akses jalan yang mudah ke wisata alam ini membuat ia menjadi pilihan untuk mengisi liburan.

Untuk sampai ke lokasi ini, ada beberapa cara yang bisa digunakan. Salah satunya dengan naik kereta api dari Stasiun Kertapati di Palembang. Ongkosnya murah! Untuk kereta ekonomi hanya merogoh kocek 35 ribu saja. Kereta berangkat setiap hari mulai pukul 09.00 dan tiba sekitar pukul 16.00. Kereta malam berbeda harganya yaitu mulai dari 160 ribu hingga 200 ribu. 

Jika tidak mau naik kereta api, kamu bisa menaiki mobil yang bisa kamu bawa sendiri. Jangan lupa untuk memastikan bensin sudah terisi penuh karena perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 7 jam. Tidak mau capek-capek nyetir? Tenang. Kamu bisa pesan mobil travel rute Palembang-Lubuk Linggau yang seharga 170 ribu.

Air Terjun Temam berada di Jalan Air Temam dan kesini bisa bawa kendaraan roda empat atau roda dua. Tiket masuk 10 ribu per orang. Kamu bisa menemukan banyak warung yang menjajakan aneka makanan, mulai dari bakso, bakso bakar, batagor, aneka nasi dan berbagai minuman di area parkir. Air terjun ini juga menyediakan wahana bermain air buatan untuk anak-anak disebelahnya ya mirip waterpark. 

Air Terjun Temam sudah sangat baik fasilitas maupun pengelolaannya. Kita bisa menuruni anak tangga untuk sampai ke jembatan gantung diatas aliran sungai. Hati-hati saat berjalan ya karena jembatannya bergoyang-goyang. Dari atas jembatan, kita bisa melihat pemandangan dari atas dan gemercik air yang turun. 

Belum lengkap kalau belum sampai kebawah. Kita bisa menuruni anak tangga ya. Lalu berenang dibawah, mandi, makan atau foto-foto cantik. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan karena warga negara yang baik itu tidak hanya taat membayar pajak tetapi juga tidak buang sampah sembarangan.

Disini ada fasilitas mushola jika ingin menunaikan solat. Tempat wudhu dengan air yang jernih ada disebelahnya. Di beberapa titik juga disediakan kamar kecil (toilet). Gimana tertarik untuk berwisata alam kesini? Jangan lupa ajak keluarga, sahabat dan pasangan kamu untuk mentadaburi alam ya.

(me and my bestfriend)

(me and my bestfriend's mother)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan