Langsung ke konten utama

First Meeting of Local Guides Palembang

Local guides merupakan pengguna yang aktif di dunia daring bernama Google, lebih tepatnya Google Maps. Yaps, google maps adalah salah satu dari sekian banyak produk google yang menjadi andalan para pengguna internet untuk mencari dan menelusuri suatu tempat. Tempat apakah itu? Apapun, bisa gedung bangunan, kantor, tempat wisata, nama jalan, pusat perbelanjaan, taman bermain, sekolah, cafe, tempat nongkrong, toko, dan tempat umum lainnya.

Local guides hadir sebagai suatu unsur pendukung untuk melengkapi data yang ada di GMaps. Local guides bisa menambahkan tempat baru, menambahkan foto atau gambar suatu tempat, memasukkan informasi baru atau tambahan, memberikan ulasan atau review, memberikan rating atau penilaian terhadap suatu tempat. Bisa juga bertanya tentang tempat itu.
 Pict 1. Local Guides berkumpul di BKB
 
Local guides memiliki nilai mulia karena dengan mudahnya dan tulus berbagi sesuatu kepada orang lain dengan cuma-cuma. Yaps, local guides tidak dibayar sama sekali. Yang diperoleh dari local guides adalah kenaikan level yang dimulai dari level 1 hingga 9. Setelah level mulai meningkat dan pencapaian level diatas 5, maka local guides mendapatkan voucher PLN atau voucher grab. Lumayan kan...

Nah.. Pada postingan kali ini, saya akan berbagi cerita tentang pertemuan pertama atau first meeting bagi local guides pertama di Kota Palembang. Ide ini diusung oleh mbak Ida Fitriana, local guides asal Palembang yang bolak-balik Palembang-Bandung. Selain itu, mbak Ida bekerja sebagai pengusaha kain nih, lumayan kan dapet sponsor kaos I love Palembang. Hehehe
Pict 2. Serunya isi  weekend dengan hal yang bermanfaat
 
Pertemuan ini diadakan di meeting point Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang pada pagi Sabtu yang lalu. Sekitar 25 orang hadir dan datang dari berbagai latar belakang dan umur. Local guides ada yang bekerja sebagai pegawai di perusahaan, karyawan di dinas, mahasiswa dan ibu rumah tangga. Local guides ini juga dari berbagai level, mulai dari level 1 hingga level 8. Daebak! Ada yang level 8, aku aja baru naik 5 haha. Because if this is our first meeting, maka kami berkenalan agar lebih akrab satu sama lain. Setelah itu, mbak Ida memberikan pengarahan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Pict 3. Foto bersama sambil loncat didepan BKB

Local guides diajak berkeliling di sekitar sungai Musi, mengambil gambar dan berfoto ria. Kami ke pelataran BKB, museum SMB II, dan menaiki perahu menyusuri sungai Musi. Local guides suka jalan-jalan jadi pantang kalo diajak keliling hehe. Walau hari semakin siang dan panas, walau berjalan kaki kesana kemari, tidak menyurutkan semangat para local guides.
Pict 4. Naik ketek (perahu) diatas Sungai Musi (Foto by Surahman)

Mbak Ida dengan senang hati menunjukkan permainan usulan dari Google nih, namanya Inggres. Game online ini telah hadir jauh sebelum Pokemon Go. Game-nya mirip Pokemon Go, namun dia bisa menangkap dan merekam data tugu, bangunan, gerbang, pintu masuk suatu bangunan. Misal nih di sekitar sungai Musi ada Jembatan Ampera, nah jembatan Ampera bisa dimasukkan ke dalam game itu. Untuk lebih jelasnya, buruan download di Google Play ya dan langsung buat akun kamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan