Langsung ke konten utama

Dinyatakan Demisioner !!

Demisioner /noun/ : keadaan tanpa kekuasaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Sah! Sudah! Tepat pada tanggal 28 Oktober 2016 bertepatan pada hari peringatan Sumpah Pemuda, saya selaku ketua Komisi A membidangi Hubungan Antar Lembaga,
dan teman-teman di DPM KM UBB tahun 2015/2016 dinyatakan demisioner. Itu artinya adalah lepas jabatan kami selama kurang lebih 1 tahun terakhir. Hal tersebut disampaikan dalam Sidang Umum Keluarga Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, disingkat SU KM UBB tahun 2016 di Ruang Rapat Besar Rektorat.
Sidang tersebut memilik agenda yaitu pembahasan tata tertib, penentuan pimpinan sidang tetap, LPJ DPM KM UBB, LPJ BEM KM UBB, Demisionerisasi DPM KM UBB & BEM KM UBB, pembahasan AD ART KM UBB, GBHK dan ketetepan lain.

Sidang dihadiri oleh komponen KM UBB yaitu, lembaga legislatif, eksekutif, UKM dan HIMA yang ada di UBB. Berlangsung selama 3 hari mulai dari Jum'at hingga Minggu, kegiatan tersebut tergolong lancar walaupun seringkali skorsing.

Pada SU kali ini, saya menjadi Steering Committee (SC) bersama 3 orang lain dari DPM KM UBB dan ada 10 orang yang menjadi Organizing Committee (OC) atau disebut Panitia Kerja SU KM UBB.

Saya, mahasiswa yang mewakili suara mahasiswa selama 2 tahun di lembaga legislatif tingkat universitas di UBB memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada teman-teman mahasiswa satu angkatan, kakak angkatan dan adik-adik angkatan dimana kinerja saya dan tim kurang baik. Sejatinya kami selalu berusaha yang terbaik demi KM UBB yang lebih baik.
Terima kasih kepada mahasiswa UBB yang senantiasa berjuang melawan ketidakadilan di kampus dan pihak UBB yang senantiasa mendengar, mengayomi, menasehati dan membimbing langkah-langkah kami selama ini.
Juga terima kasih kepada abang-abang yang mengajari kami ilmu-ilmu di legislatif dan politik, Bang Tele, Bang Gultom dan Bang Ferdi.
Terima kasih juga kepada tim, 10 orang panitia kerja atas tenaga, waktu dan hatinya demi suksesnya SU KM UBB tahun ini. Rela tidur sedikit, rela tidak masuk kelas, rela bekerja maksimal. Semoga Allah Subhanahuwata'ala membalas amal kita di kemudian hari.

Kami berharap pengurus yang baru dapat menjalankan amanah lebih baik dari kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan