Langsung ke konten utama

Ini Dia Wisata Belinyu yang Memikat Hati

Belinyu adalah kota yang terletak di bagian utara pulau Bangka. Belinyu yang sejak beberapa tahun terakhir diusungkan oleh pihak seperti aktivis dan pejabat untuk dijadikan kabupaten baru, yaitu Bangka Utara supaya daerah tersebut bisa lebih mandiri, makmur dan sejahtera. Belinyu, menurut saya, merupakan kota kecil yang memikat hati dengan berbagai pesona wisata didalamnya, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata rohani, dan wisata kuliner.
Ini dia tempat asyik dan kece di Belinyu yang kalo gak dikunjungin dan dilewatin bakal sayaaaang banget dan kalian akan menyesal hehe. Cekidot:
1. Pantai Penyusuk
Untuk menuju pantai ini, kita harus menempuh perjalanan lebih dari dua jam dari Pangkalpinang. Jika dr Sungailiat, gak sampe kok dua jam. Infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang sudah baik dan bagus, membuat perjalanan tidak terlalu sulit. Akses ke pantainya mudah karena searah dengan pulau Putri dan pulau Lampu.
Pantai Penyusuk view with Lampu's island. Ada menaranya di Pulau Lampu

2. Bukit Maras
Nah, ini ni bukit paling tinggi yang ada di Bangka Belitung! Ketinggiannya mencapai 699 meter diatas permukaan laut membuat banyak orang menyebut ini sebagai Gunung. Wkwk. Jika ingin ke Maras, ada dua jalur yaitu via simpang Lumut dekat Riau Silip dan via simpang Belinyu dekat kecamatan Kelapa. Mendaki bagi para pemula bisa memakan waktu 5 jam. Turunnya bisa lebih cepet bisa 3 jam atau kurang dari itu. Pemandangan diatas bukit, keren banget guys!! Kita bisa melihat hamparan hijau hutan2 di Belinyu dan Bangka Barat berpadu laut panjang mengarah ke Batam. Enaknya menginap alias camping supaya bisa lihat matahari terbit.
3. Pantai Romodong
Jika mau ke pantai ini, silahkan belok kiri dari jalan mau masuk pantai Penyusuk. Di pantai ini, terdapat batu granit dengan bentuk yang lucu, mirip penyu kata penduduk setempat. Pantainya beraih dengan pasir putih yang halus. Yang menarik, di pintu gerbang masuk, kalian akan disambut dengan dua batu besar tinggi menjulang yang ditengah nya itu jalan. Wow!
Pantai Romodong dengan batu berbentuk penyu
Gerbang masuk pantai Romodong. Ada dua batu granit besar di kiri-kanan jalan.

4. Benteng Kuto Panji
Tiga tempat wisata diatas itu wisata alam, yang ini wisata sejarah teman. Benteng Kuto Panji ini merupaakn benteng peninggalan zaman penjajah. Sekarang sudah banyak bagian batu yang roboh tapi itu justru membuat kesan sejarahnya dapet banget~ Konon disini terdapat sumur tujuh, iya sumurnya ada tujuh, tapi sekarang sudah tak terlihat lagi. Tak jauh dari benteng kuto panji, kalian dapat melihat pagoda dan bebeapa patung besar yang dijadikan simbol bagi orang agama Budha di Belinyu. Wisata sejarah sekalian wisata rohani. Mantap!

5. Pantai Batu Dinding
Pantai lagi? Iya. Kan pantai nya buanyak banget kan di Bangka. Pantai ini terletak diatas bukit dengan rumput hijau dan pohon kelapa. Pemandangan disini adem banget. Itu yang aku rasakan. Kita bisa melihat pelabuhan di sebelah kiri pantai, juga pantai. Di sebelah kanan, kita bisa menikmati laut tapi sedih karena ada KIP (Kapal Isap Produksi). Itu tuh kapal yg ngambil timah di laut jd lautnya keruh. Objek foto yang menarik disini adalah batu besar yang di atas laut, kita harus turun dari bukit dulu baru bisa ke batu ini.
Bukit di pantai Batu Dinding
Villa di Batu Dinding

6. Goa Maria
Dari namanya anda bisa menebak, iya ini goa. Goa juga ada di Bangka. Goa ini merupakan goa yang terletak di dekat sekolah kristen di Belinyu. Disini ada patung Bunda Maria, milik orang Kristen. Suasananya bener2 rohani, sejuk karena dinaungi pohon besar. Ada tempat ibadah dan kursi juga untuk duduk.

Cukup sekian dulu ya postingannya, nanti aku share lagi. Masih ada? Iya masih banyak tempat wisata yang bagus, mempesona dan indah di Belinyu.  Good bye ~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan