Langsung ke konten utama

Ikhlas ??

Ikhlas bagiku pelajaran yang paling sulit dan susah dimengerti dalam hidup.
Ketika aku telah bekerja keras memberikan yang terbaik, berusaha semaksimal mungkin demi tujuan yang ku gapai.
Namun ada beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak mnegambil keuntungan dari kerja kerasku.
Siapa yang rela? Aku? Tidak sama sekali.
Awalnya memang sulit mengikhlaskan semua yang kita berika kepada orang lain, apalagi itu bukan siap-siapa kita.
Memberikan segala pencapaian yang patut jadi milikku. Susah sekali.
Menyakitkan. Tetapi dengan beberapa peristiwa, petuah yang baik, kisah-kisah menarik dalam buku dan lainnya.
Kini aku sukses mengikhlaskan sesuatu yang memang sejatinya tidak dimiliki sendiri.
Allah tidak menciptakan dunia ini hanya untukku kan? Masih banyak orang lain yang tiap hari mencari rahmat-Nya di muka bumi ini.
Berpikir positif nya saja bahwa hidup ini memang harus saling berbagi.
Kita kan makhluk sosial. Ingat saja, siaa yang menanam pohon apel maka ia akan memetik buahnya. Bisa saja buah itu dibagikan ke orang lain. Atau juga diambil secara diam-diam oleh orang yang membutuhkan.
Posisi gak selamanya diatas. Bisa saja aku yang berada di posisi orang yang mengambil buah apel milik orang lain ketika aku sangat membutuhkan.
Oke. Intinya memang ikhlas itu sangat sulit. Tetapi bukan bearti tidak bisa kan?
Proses. Semua butuh proses. Pada akhirnya aku bisa mengikhlaskan usaha dan pencapaianku untuk orang lain :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan