Langsung ke konten utama

LOMBA MENULIS PUISI NASIONAL KOMUNITAS RUAMAH SUNGAI (KMRS)-DL 28 January 2012

Sejak berdirinya pada tanggal 23 Juli 2008, Komunitas Rumah Sungai Lombok Timur tidak henti-hentinya menggaungkan perkembangan sastra di NTB, khususnya di Lombok Timur. Berbagai acara sastra dan kesenian kerap digelar, baik berupa acara-acara workshop / pelatihan sampai pada acara-acara yang berupa pementasan panggung. Ini semua tiada lain hanya dimaksudkan untuk terus menggeliatkan perkembangan sastra yang sudah ada, terutama pada kalangan muda. Dan untuk itu sebagai komunitas yang ada di Indonesia, Komunitas Rumah Sungai pun bermaksud mengadakan lomba Menulis Puisi Nasional. Lomba ini dihajatkan untuk menumbuhkembangkan Penulis-Penulis Muda se-Indonesia, yaitu melalui Buku Antologi Puisi yang akan diterbitkan nantinya. Adapun ketentuan lomba menulis puisi nasional ini adalah sebagai berikut :

Ketentuan Umum
1)      Peserta berwarga Negara Indonesia dengan melampirkan Identitas Diri (SIM, KTP, Kartu Pelajar, dan lain-lain)
2)      Tidak ada batas usia.
3)      Tema Puisi bebas. Naskah puisi tidak boleh bersinggungan dengan unsur SARA,Pornografi, Narkoba maupun sejenisnya.
4)      Naskah puisi ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (EYD), tidak menggunakan bahasa SMS.
5)      Karya tidak pernah dipublikasikan di media cetak dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba yang sejenis.
6)      Diharuskan bergabung di grup Komunitas Rumah Sungai. Dengan mengklik link ini http://www.facebook.com/?ref=tn_tnmn#!/groups/kmrslotim/
7)      Mengcopy paste pengumuman ini ke dalam catatan facebook dan menandai minimal 20 orang.
8)      Melampirkan Biografi singkat Penulis dan nomer kontak di akhir naskah puisi.
9)      Biaya pendaftaran hanya Rp. 10.000,- untuk satu judul puisi. Semua peserta boleh mengirimkan tulisan lebih dari satu judul puisi (maksimal 5 judul puisi).

Ketentuan Khusus
1)      Bila Karya dikirim via email :
  • Naskah puisi ditulis dengan kerta A4 dengan Font Times New Roman spasi 1,5
  • Puisi dikirim ke email rifatkhan21@ymail.com dengan nama file Lomba Puisi_Nama Penulis, dan melampirkan scan Foto copy identitas diri dan bukti sudah membayar pendafataran.
  • Uang Pendaftaran dikirim ke rekening BRI : 4737-01-008429-53-0 atas nama Effendi Danata.
  • Pengiriman karya paling lambat tanggal 28 Januari 2012 pukul 24.00.
2)      Bila karya dikirim lewat POS :
  • Naskah Puisi dikirim ke alamat : Rifat Khan (NW Net) Jalan TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Depan SMA NW Pancor) 83611 Selong, Lombok Timur, NTB. Dengan melampirkan Identitas diri dan uang pendaftaran.
  • Naskah boleh ditulis tangan, akan tetapi alangkah baiknya diketik dengan kertas A4 spasi 1,5.
  • Pengiriman karya paling lambat tanggal 28 Januari 2012.
Hadiah
1)      Juara 1 : Tabungan Rp. 700.000,- Piagam dan Buletin Embun
2)      Juara II : Tabungan Rp. 500.000,- Piagam dan Buletin Embun
3)      Juara III : Tabungan Rp. 200.000,- Piagam dan Buletin Embun
4)      Juara Harapan I mendapat Tabungan Rp. 100.000,- Piagam dan Buletin Embun
5)      100 Puisi terbaik akan dipilih dewan juri dan akan dibukukan menjadi Antologi Puisi.
Pengumuman pemenang akan diumumkan secara terbuka pada tanggal 28 Februari 2012 di Grup Komunitas Rumah sungai dengan link  http://www.facebook.com/?ref=tn_tnmn#!/groups/kmrslotim/ dan Blog Rifat Khan dengan link http://rifatkhanblog.blogspot.com/

Hal-Hal yang belum jelas dapat ditanyakan dengan kontak Facebook melalui :
Effendi danata
Rifat Khan
Fatih Kudus Jaelani
Amier Fawaz
Atau Nomer kontak :
087763151315 (Rifat Khan)
081918215184 (Effendi Danata)
disamping itu juga Komunitas Rumah Sungai Membuka Pendaftaran untuk anggota baru sampai dengan tanggal 30 Desember 2011. Info lebih lanjut hubungi Amier Fawaz ( 081997929312 )
Tertanda,
Panitia Lomba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan