Langsung ke konten utama

Seduh Kopi di Jagad Besemah Coffee Shop, Pagaralam

Pagaralam adalah kota sejuk yang berada di provinsi Sumatera Selatan. Kota ini memiliki banyak destinasi wisata alam, seperti Gunung Dempo, kebun teh, tangga 2001, villa gunung Gare dan kota bunga. Pagaralam dijuluki kota bunga karena wilayah ini memiliki banyak jenis bunga yang tumbuh segar dan lebat. Untuk menuju Pagaralam, anda bisa menempuh jarak 275 km dari Kota Palembang menggunakan transportasi darat berupa sewa mobil atau naik bus dengan perjalanan kurang lebih 6 jam 42 menit (Perkiraan Google Maps). Anda bisa juga terbang menggunakan pesawat dengan tujuan Bandara Atung Bungsu dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.
Foto 1. Dokumentasi penulis, 2018

Setelah tiba di Pagaralam, anda akan disambut dengan cuaca yang dingin karena area ini memiliki suhu 25 derajat celsius. Berbeda dengan kota Palembang yang memiliki suhu diatas 30 derajat celsius. Jadi, jangan lupa membawa jaket/baju dingin, topi, syal, sarung tangan dan kaus kaki bagi anda yang tidak tahan dingin yah. Pagaralam merupakan kota yang memiliki Gunung Dempo sebagai wisata andalannya karena ini merupakan deratan Pegunungan Bukit Barisan. Berkeliling di kota Pagaralam bisa dengan menyewa mobil, naik motor atau naik angkutan umum. Melihat indahnya kebun teh dan kebun kopi, berkunjung ke air terjun/cughup, berwisata kuda, menjajal pendakian gunung hingga puncak atau sengaja datang untuk melihat event tertentu.
Foto 2. Dokumentasi penulis, 2018

Ngomong-ngomong soal kopi. Pagaralam terkenal dengan kopi hitamnya yang khas loh! Warga asli sini memiliki kebun kopi masing-masing yang dapat dipanen dan dijual sebagai penghasilan mereka. Kebanyakan warga Pagaralam bekerja sebagai petani atau berkebun sayur, buah dan kopi. Jika teh, ada perusahaan yang berdiri sejak masa penjajahan Belanda yang mengelola perkebunan teh, bernama PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII.

Nah, suguhan dan racikan kopi Pagaralam yang enak sayang banget untuk dilewatkan nih! Salah satu kedai kopi yang baru saja lanching bulan 1 Oktober 2018 yang lalu adalah Jagad Besemah coffee shop. Kedai kopi ini membuka soft-launching bertepatan pada Hari Kopi dan memilih desain perpaduan klasik-kekinian. Kedai ini buka di Jalan R. Soeprapto, dekat Terminal Nendagung dan berjarak 500 meter dari MAN 1 Pagaralam. Lebih mudah lagi cari aja dekat dengan Alun-alun Selatan Kota Pagaralam. Menurut pemilik kedai kopi ini, alasan mendirikan dan membuka coffee shop sebab hobi ngopi! Yaps, sambil ngopi siapa tau bisa jadi tempat kumpul / hangout bareng jeme jagad besemah yang menjadi ciri khas kedai kopi khas Besemah.
Foto 3. Pesenan penulis, enak nih!

Ajak teman-teman, gebetan atau keluarga tersayang untuk menyeduh berbagai varian rasa kopi, seperti latte, cappucino, espresso, kopi O dan yang lainnya disini. Buka mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam setiap hari kecuali hari Jum'at. Teman minum kopi bisa roti bakar, kentang goreng, mie goreng, mie kuah/mie rebus atau nasi goreng. Waktu penulis kesini sore hari sudah buka dan ada pengunjung dari kalangan anak muda yang ngopi sambil nongkrong ama temen-temennya. Untuk harga jangan khawatir ya guys, terjangkau dan beda jauh dengan harga jual kopi di kedai-kedai kopi di Palembang. Penulis icip green matcha kesini karena lagi belum mau ngopi dan lagi menghindari rasa asam di perut. Maklum lagi traveling jauh dari rumah, ga siap buat begadang hehehe. Soalnya harus istirahat yang cukup untuk perjalanan esok harinya.
Foto 4. Suasana Jagad Besemah di sore hari, dokumentasi penulis 2019

Foto 5. Suasana Jagad Besemah di sore hari dari sudut lain, dokumentasi penulis 2019

Selain bisa menyeduh kopi hangat atau es, anda juga bisa membeli dan membawa pulang kopi bubuk Pagaralam yang kualitasnya sudah teruji dan dijamin halal. Cus langsung tanyain aja ke barista atau owner nya :)

More info about Jagad Besemah Coffee Shop
Instagram : @jagadbesemah
Facebook : Radial JbKopi
Whatsapp : +62812 7126 4084
#jagadbesemah

Komentar

  1. Kopi yg ku suka bisa diseduh disini hehe

    BalasHapus
  2. Nak cubo ah agek yg ijo ijo itu enak cknyo

    BalasHapus
  3. duh udah lama ndak ke pagaralam. kopi pagaralam ini unik dan karakternya enak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo ke pagaralam lg koh, nikmatin kopi dengan udara sejuknya hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan