Langsung ke konten utama

Hajatan Besar Bumi Sriwijaya Tahun Depan


Suatu hari di siang yang cerah, saya bertemu dengan beberapa teman yang berasal dari luar kota dan kami terlibat percakapan ringan. “Tahun depan kalian punya hajatan besar, ya?” Tanyanya membuka percakapan. Aku bingung. Loh, aku belum mau sebar undangan, pikirku. “Hajatan apa nih?”. “Ya, ASIAN GAMES”. Oh itu rupanya hajatan besar yang ia maksud. Aku pun mengiyakan. Memang tahun depan Indonesia menjadi tuan rumah ASIAN GAMES 2018, tepatnya diselenggarakan di dua kota besar yaitu Palembang dan Jakarta. Palembang akan menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan ASIAN GAMES. 
Persiapan dan perencanaan yang matang telah diusung oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Pembangunan LRT (Light Rail Transit) sebagai sarana transportasi yang akan digunakan perdana saat ASIAN GAMES sebentar lagi rampung. LRT ini sedang digencar pembangunannya untuk dapat selesai sebelum 18-8-2018. Ya, angka cantik ini akan menjadi tanggal pelaksanaan ASIAN GAMES pada 18 Agustus 2018. Catat baik-baik ya tanggal perhelatan hajatan besar.
Kota Palembang terus berbenah dan menjadi tuan rumah yang siap menyambut ASIAN GAMES. Ajang promosi baik langsung maupun tidak, terus diselenggarakan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMENKOMINFO) sebagai bentuk edukasi dan pemberitahuan kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke kota Palembang. Salah satu ajang promosi itu ialah Beat The Movement #DukungBersama #ASIANGAMES #SatukanEnergiIndonesiaJuara pada hari Minggu yang lalu pada 3 Desember di depan rumah dinas walikota, Kambang Iwak Park.

Perkembangan kemajuan kota Palembang kian pesat. Kebersihan terus dijaga dan ditingkatkan demi kenyamanan dalam berkunjung dan berkeliling. Kebersihan merupakan faktor yang penting dalam penilaian pengunjung untuk mendatangi suatu tempat. Kenyamanan akan kebersihan dapat membuat mata enak memandang. Maka dari itu, mari kita jaga bersama kebersihan kota Palembang dengan cara membuang sampah di tempat yang sudah disediakan pemerintah ya. Informasi yang perlu kalian ketahui adalah tahun ini Palembang kembali mendapatkan piala Adipura atas prestasinya yang mampu menjaga setiap sudut kota untuk selalu bersih. Ini tak akan terjadi jika yang bekerja hanya pemerintah, masyarakat dan komponen lain yang membantu membuat Palembang layak menerima Adipura.

Beat The Movement
Minggu pagi, suasana riuh dan ramai sudah memenuhi lokasi. Tenda meja registrasi peserta Beat The Movement sudah penuh dengan antrian. Saya mengajak dua orang adikku menghabiskan weekend dengan mengikuti acara yang seru ini. Cukup dengan menunjukkan email masing-masing yang sudah terdaftar sebelumnya, peserta diperbolehkan masuk dan mendapatkan 1 buah T-shirt dan snack. Spesial di acara ini ialah untuk mendaftar tidak dikenakan biaya alias gratis. Siapa sih yang gak mau dateng ke acara yang asyik banget dengan biaya gratis? Hehehe.

Saat registrasi baru dibuka
Acara pertama ialah senam bersama, masyarakat dipersilahkan untuk mengatur barisan dan ruang agar cukup untuk bergerak ketika senam. Senam ini dipimpin oleh delapan instruktur yang sudah berdiri diatas panggung. Senam dimulai dari pukul enam hingga setengah delapan. Wow! Lebih dari cukup ya untuk membakar lemak dan kalori. Setelah itu disediakan lokasi foto yang kece atau photobooth untuk peserta yang ingin mengabadikan kenangan. Bisa difoto oleh kameramen yang tersedia dan dicetak langsung, gratis lagi. Asyik kan?
Panitia membagikan balon warna-warni kepada seluruh peserta untuk peresmian acara Beat The Movement. Dipandu oleh MC keren (Irgi Fahrezi, Tiffany Raytama dan Dipha Barus) memimpin diatas panggung bersama Walikota Palembang, Direktur INASGOC, dan pejabat penting lainnya untuk menerbangkan balon bersama. Anak-anak suka sekali mendapatkan balon sampai-sampai tak mau menerbangkannya bersama.
Rangkaian acara berikutnya ialah karnaval dari beberapa komunitas seperti  Lelarian Sana-sini, Palembang Runners, Violicious Palembang, Kompasiana Palembang, Karnaval Palembang, dan Komunitas Hafizh On The Street. Komunitas ini menampilkan berbagai pakaian komunitasnya dengan ciri khas masing-masing. Yang menarik ialah penampilan anak-anak kecil yang menunjukkan hafalan Al-Fatihah didepan khalayak umum dengan gerakan yang menarik dan berani tampil. Kemudian, peserta diajak untuk dance yang dipimpin oleh tiga wanita cantik berbaju putih. Namun sebelum itu, pesera dilatih dahulu gerakan dasarnya. Saya pun ikut nimbrung dan kami dance bersama hingga berkeringat lagi.

 
Berbagai komunitas yang ikut berpartisipasi

Selanjutnya, peserta ditantang untuk mengikuti lomba memungut sampah dalam bentuk kelompok atau tim. Saya diajak oleh teman baru untuk ikut membantu memungut sampah. Kami diberikan waktu hanya 15 menit untuk mengambil sampah di sekitar lokasi dan diletakkan di kantong plastik besar berwarna hitam. Tim yang paling berat sampahnya ialah pemenangnya. Sayang kelompok kami hanya berhasil mendapatkan sampah setengah dari kantong tersebut, tapi tetep dapet penghargaan dan hadiah. Yeay!
Saya dan tim bersiap mengikuti lomba memungut sampah dengan semangat 
 Foto bersama MC hits Irgi Fahrezi
Hiburan selanjutnya ialah penampilan vokalis solo bergitar yang masih muda dan ganteng. Ia mampu mengambil pusat perhatian anak-anak muda lainnya untuk tidak berkedip dan berteriak memanggil namanya. Ia adalah Aras Buana. Ia menyanyikan beberapa lagunya dan menghipnotis para peserta dari kaum muda. Lalu ada DJ hits dan penyanyinya yang tergabung dalam Midnight Quickie. Mereka  menampilkan aksi DJ dan dikompilasi dengan lagu yang ciamik dan enak banget untuk didengar. Beberapa peserta bahkan berjoget asyik ria menikmati alunan musik.

Terakhir ialah komunitas blogger Palembang dipanggil oleh MC untuk tampil diatas panggung. Tampil bukan untuk menyanyi atau adu bakat lainnya ya. Kami ditanya-tanya tentang komunitas blogger dan obrolan ringan lainnya. Waktu menunjukkan pukul sebelas siang dan acara pun akan usai. Setelah memilih komunitas mana yang tampil terbaik di ajang karnaval dan MC undur diri dari hadapan semua peserta. Pesan penutup MC sebelum pamit ialah terus dukung bersama ASIAN GAMES 2018 dan buat Indonesia menjadi juara dengan satukan energi. Apalagi kita sebagai anak muda yang masih punya banyak energi untuk dapat menyalurkan energi positif demi menyukseskan hajatan besar kita, ASIAN GAMES 18-8-2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan