Langsung ke konten utama

Wisata Alam Pantai Takari, Memiliki View yang Instagramable

Pesona Pulau Bangka tak ada habis-habisnya nih guys. Setelah beberapa waktu lalu saya Explore Kabupaten Bangka Selatan, kini saya dan teman-teman traveling ke Kabupaten Bangka, tepatnya disepanjang Jalan Lintas Timur. Pantai ini terletak sebelum Pantai Mang Kalok jika Anda berjalan dari Kota Pangkalpinang. Dengan jalan yang lurus dan lebar, Anda akan puas melihat-lihat dan cuci mata kiri kanan melihat jejeran pohon cemara laut dan pohon bakau.

Pantai TAKARI adalah singkatan dari Tanjung Karang Lestari. Jika Anda datang dan berkunjung kesini pada hari biasa atau kerja, Anda tidak akan dikenakan biaya masuk. Namun jika Anda datang ketika weekend (Sabtu atau Minggu), Anda akan dikenakan biaya masuk sukarela dan seikhlasnya. Maklum pantai yang baru ditata dan dibuka (Update: Agustus 2017).

Ketika telah masuk dan memarkirkan kendaraan, kita akan disuguhi pemandangan pantai yang panjang dengan pasir putih. Laut birunya tak sebiru langit ya guys, karena di tengah laut sana terlihat kapal-kapal pengeruk timah. Namun, Anda tak perlu kecewa. Di pintu gerbang ada tulisan yang instagramable banget nih buat foto. Warnanya cerah dan terang benderang membuat swafoto jadi kece dan menarik.

Menoleh ke sebelah kanan, terlihat bunga-bunga yang dirangkai dengan Indah membentuk "LOVE" atau bentuk cinta. Nah! Pas banget ini buat kamu yang mau pre-wedding atau berfoto bersama keluarga. Tetapi kalau ramai, harap bersabar dan mengantri ya temen-temen. Jangan menyerobot dan sampai bekelai (bahasa Indonesia: berkelahi) gara-gara cuma mau foto doang. Hehehe.


Jalan lagi ke sebelah kanan, akan banyak ketemu gubuk dan pohon cemara laut. Kalau lagi pas anginnya, sepoi-sepoi udara semilir lembut menyapa rambut atau kerudung. Bagi anak-anak yang suka sekali sama berayun, ini ada ayunan yang apik. Atau buat pasangan mau mengabadikan momen indah bisa duduk-duduk manja disini. Ada juga tempat foto yang dibuat dari botol-botol plastik bekas yang dicat dengan warna-warni. Kece banget dah!

Ayo! Tunggu apalagi. Menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang tersayang gak perlu pake uang banyak karena nonton bioskop kan? Ke Pantai Takari aja!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan