Langsung ke konten utama

Rektor Menutup Spesifik UBB VII Tahun 2012

Balunijuk (UBB), Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) menutup kegiatan Studi Pengenalan Simulasi Aktivitas Kampus (Spesifik) UBB VII tahun 2012 bertempat dikampus terpadu UBB Desa Balunijuk, Sabtu(8/9).

Sebelum acara penutupan Spesifik tersebut dimulai, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UBB dan Panitia Pelaksana Spesifik menggelar acara Pentas Seni (Pensi) dengan melibatkan para peserta Spesifik. Pensi ini digelar dengan memperebutkan Piala Bergilir untuk kategori fakultas terbaik, Piala yang diperebutkan satu tahun sekali ini semakin menambah semangat masing-masing fakultas untuk berlomba-lomba menampilkan yang terbaik. Pensi dibuka dengan penampilan dari Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi (FPPB), mereka menampilkan Perkusi dimana properti yang digunakan berasal dari barang bekas seperti galon, ember, pipapralon, dan botol yang disulap menjadi alat musik yang menghasilkan suara merdu dan bersemangat diselingi dengan Rap. Selanjutnya mereka menampilkan drama yang dengan setting panggung berada di pedesaan yang menceritakan tentang pergaulan anak muda Bangka Belitung. Penampilan mereka ditutu taritradisional dengan lagu Nirmala yang anggun.



Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik (FISIP) tampil percaya diri dengan menyuguhkan perkusi yang membakar semangat peserta Spesifik dilanjutkan dengan drama komed tentang mata pencaharian masyarakat Bangka Belitung seperti Tambang Inkonvensional (TI), perkebunan lada, yang dikemas dengan musikal yang menarik.



Energi positif terpancar saat Fakultas Ekonomi (FE) memasuki panggung pertunjukan. Dengan menyerukan yel-yel “Excellent, Be Smart, No Corruption” dilanjutkan dengan menyanyikan lagu beserta iringan perkusi, tidak lupa diselipkan Break Dance. Mereka juga menampilkan drama yang bertema “Pemuda Pemudi Ingin Memenangkan Kemerdekaan Indonesia”, ditutup dengan penampilan tari tradisional dan tari moderen.

Riuh tak terkira ketika Fakultas Teknik (FT) memulai penampilan mereka. Suara supporter meledak membuat suasana menjadi ramai dan bersemangat. Perkusi yang ditampilkan sangat menghibur disandingkan dengan musik dan tari Dambus. Tari Zapin dimulai ketika alunan lagu Zapin Melayu mulai terdengar. Seketika setting panggung berubah ketika tiga orang sahut-sahutan membaca puisi. Senyum dan tawa yang terbentuk di wajah penonton, juga wajah Rektor UBB yang hadir saat itu. Penampilan FT ditutup dengan pertunjukan Silatd anbernyanyi bersama.




Penampilan pensi terakhir oleh Fakultas Hukum (FH) tidak kalah menghibur. Mereka menampilkan drama yang mengusung tema skandal cinta dan korupsi, dikemas dengan menarik diselingi unsur komedi. Kreatifitas dan kritisasi mahasiswa ditunjukkan dalam satu waktu di satupanggung. Lagu yang dinyanyikan secara beramai-ramai menambah semarak suasana disiang hari yang panas itu.

Suasana kembali khidmad ketika acara penutupan Spesifik dimulai. Rangkaian acara yang telah dipersiapkan berjalan lancar. Dibuka dengan pembacaan do’a yang dilanjutkan dengan sambutan ketua umum Spesifik, Tedi Oky Saputra. Dalam kesempatan itu, ia mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam mendukung suksesnya kegiatan Spesifik. Tidak lupa ia mengungkapkan rasa bangganya kepada panitia dan peserta yang telah mengikuti rangkaian acara dengan tertib. Presiden Mahasiswa UBB, Firman Aghriby, memberikan kata sambutan, ia menghimbau bagi para peserta agar dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan dan iklim kampus karena tentu berbeda antara bangku sekolah denganbangku kuliah, sedangkan Rektor UBB Prof. Dr. Bustami Rahman M.Sc dalam sambutannya mengatakan ” kunci kesuksesan itu ada tiga hal, yaitu focus doa dan kerja keras”.

Acara puncak sekaligus yang paling ditunggu-tunggu semua panitia dan peserta yaitu pengumuman yang berhasil memboyong Piala Bergilir fakultas terbaik dalam Spesifik UBB. Piala itu berhasil dipertahankan FT selama 2 tahun berturut-turut. Diakhir acara diadakan foto bersama masing-masing fakultas.
(Darie Tamara Fajarini/Campus Pers UBB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu "Ngumpul-ngumpul" lagu khas Bangka

Ngumpul-ngumpul sipak ungket di Girimaya Nek gi jalan nek gi mancing ke Pasir Padi Nari-nari nyanyi-nyanyi parai tenggiri Pilih bae ape nek e semuen ge ade **Banyak miak banyak bujang dr lah mane Bujang baru miak baru datang gi namu Ayo kawan kite sambut S'pintu Sedulang Adat negri sampai kini die lestari   Reff :  Cuma jgn ki lupa sopan santun dijage Dak kawa urang ngate ki gile Kite jage besame semboyan negri kite Berteman bersih tertib & aman  Ngumpul-ngumpul sekeluarga gi ke Pemali Kite mandi ayik anget badan ge seger Renyek nginep hawa seger gi ke Menumbing Dulu suah pale kite nginep disini Back to **

Resensi Novel Tenun Biru karya Ugi Agustono J.

Judul Resensi : Terjun menuju Ragam Daerah dan Budaya di Indonesia Identitas Buku Judul buku            : Tenun Biru Pengarang             : Ugi Agustono J. Penerbit                 : Nuansa Cendikia Alamat penerbit    : Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung Kota terbit             : Bandung Jumlah halaman    : 362 halaman Ukuran                  : 14,5 x 21 x 2 cm Cetakan I              : November 2012 Harga                    : Rp. 50.000,- Ugi Agustono J. (Ugi J.) alumnus STIE Perbanas Surabaya jurusan Akuntansi ini memiliki tradisi otodidak dalam urusan membaca dan kemauan luar biasa besar menulis beragam karya, dari ilmiah hingga karya fiksi. Dulu ia suka menulis naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA—meliputi pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah dan Matematika. Karya fiksi sebelumnya yang sudah terbit adalah novel Anakluh Berwajah Bumi yang diterbitkan oleh Gramedia-Kompas 2010. Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidik

Pengalaman Pertama Naik Kapal Ferry

Setiap diri dari kita pastilah pernah melakukan suatu perjalanan, baik itu dalam jarak yang dekat maupun jauh. Baik dilakukan dengan sendiri atau beramai-ramai. Setiap dari perjalanan itu memiliki suka dan duka masing-masing. Aku, sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia dewasa, sudah beberapa kali melakukan perjalanan.  Enam tahun yang lalu, saat masa-masa kegalauan dan penuh ketidakpastian. Senja itu, aku duduk didepan seperangkat komputer di sebuah warnet, hendak mengecek pengumuman SNMPTN. Pukul lima sore katanya sudah bisa diakses, jadilah aku memasukkan nomor pendaftaran dan kabar bahagia itu datang. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia dengan jalur beasiswa. Tidak di kota aku dibesarkan, melainkan di pulau seberang. Bukan. Bukan pulau Jawa! Melainkan pulau yang kaya dan terkenal penghasilan sumber daya alamnya berupa timah. Itu adalah pulau Bangka Belitung. Berbekal pengumuman dan sejumlah berkas persyaratan yang dibutuhkan