Akhir pekan memang sangat menyenangkan dan
mengasyikkan bila dihabiskan dengan liburaaannn… Apalagi kamu sudah menyiapkan
budget yang tidak sedikit untuk menikmati panorama alam yang indah. Mendaki
gunung atau menyalam ke bawah laut. Memandang indahnya kawah gunung dan
hijaunya pepohonan. Melihat ikan-ikan lucu dan pemandangan karang-karang indah.
Keputusan ada pada dirimu. Mau kemana dan bersama siapa?
Pict 1. Suasana dan kondisi laut |
Nah, kali ini, waktu berlibur saya dihabiskan
2 hari berlibur ke pulau yang berada di Kabupaten Bangka Tengah. Namanya Pulau Nangka Besar (selanjutnya disebut Pulau
Nangka). Rute yang ditempuh dari Kota Pangkalpinang menuju Pelabuhan Desa
Tanjung Pura sekitar 2 jam menggunakan kendaraan roda empat via Desa Petaling.
Bisa juga lewat jalan Bangka Tengah ; Jalan Raya Sungai Selan – Jalan Raya
Simpang Katis – Jalan Menuju Desa Tanjung Pura. Kalau dari Kota Koba disarankan
lewat Jalan Raya Simpang Katis lurus menuju Desa Sungkap.
Mengendarai 4 mobil, saya dan rombongan Karang Taruna Desa Dalil berangkat pukul 8.30 pagi dan tiba di Pelabuhan
Tanjung Pura pukul 11 siang. Pelabuhannya tidak besar namun cukup menampung
banyak perahu milik nelayan setempat. Disana tersedia pondok atau warung untuk ngopi
atau jajan mie goreng, pempek, dll. Hehe. Lumayan enak nih
pempeknya karena dari ikan laut langsung. Harganya juga terjangkau hanya seribu
rupiah. Kamar mandi dan WC tersedia di pelabuhan ini dan keadaannya bersih.
Salut dah! Teman-teman saya dari Karang Taruna Desa Dalil sebelumnya sudah
berkoordinasi dengan Kepala Dusun Pulau Nangka sehingga kami disambut Bapak Kadus
di pelabuhan.
Kami naik kapal bermuatan 40 orang yang
dikendarai oleh seorang bapak tua dan gagah. Beliau asli penduduk Pulau Nangka
dan sudah biasa mengantar penumpang yang ingin menuju
Pulau Nangka dan sebaliknya. Waktu perjalanan tidak jauh guys, pulaunya
sudah terlihat dengan jelas dari pelabuhan. Sekitar 20-30 menit kami tiba
di Pulau Nangka. Sayang, air lagi pasang sehingga kami harus rela membasahi
kaki dan sandal untuk sampai di Pulau Nangka.
Pict 2. Setiba pertama kali di gerbang selamat datang Pulau Nangka |
Sambutan hangat dari ibu-ibu dan anak-anak pulau. Kami
bersalaman dan ditanyakan darimana asalnya. Juga diberitahu pantangan yang tak
boleh dilanggar. Pulau ini konon pulau yang suci sehingga benda-benda haram tak
ada di pulau
ini. Anjing dan babi pun tidak dapat hidup di pulau ini. Jika ada yang
membawa anjing, maka anjing itu tidak akan hidup lama.
Kami berjalan melewati jalan setapak yang
sudah diubin rapih. Membelah pulau dan masih terdapat
hutan yang rimbun, kami berjalan menuju pantai
yang akan menjadi tempat rekreasi kami. Namanya PANTAI PERIGI KAPAL.
Pantai dengan keindahan pasir putih yang lembut dan angin sepoi-sepoi seakan
membuat lupa masalah-masalah yang ada. Hehehe.
Pict 4. Suasana rindang dan sejuk di Pantai Perigi Kapal |
Komentar
Posting Komentar